Sunday, December 21, 2008

Generasi Muda, Mimpi, dan Perubahan

Sudah saatnya para pemuda bangkit dari kepasrahan akan keadaan yang diestafetkan oleh para pemandu jantung, jiwa, dan hati bangsa saat ini. Pemuda wajib ikut mengatur jantung bangsa sehingga seirama, artinya masyarakat Indonesia bisa saling mengerti, tepo seliro, dan senasib sepenanggungan. Rakyat Indonesia, pemuda khususnya saat ini bahkan lupa akan prinsip dasar, bahkan melanggarnya. Salah satu prinsip dasar yang dilanggar bahwa jalan di jalanan umum kita wajib berjalan atau berkendara di lajur kiri, namun seperti yang kita lihat, banyak yang mencari jalan pintas yaitu berjalan di lajur kanan dipinggir jalan dengan dalih ke toko sebelah atau kita berkendara dengan sepeda motor dan menyebrang di jembatan penyebrangan dengan dalih lebih cepat dan jauh putar. Prinsip dasar seperti inilah yang lama menjadi kebiasaan dan menular, serta menjadi penyakit yang serius, itu prinsip dasar yang ada di jalan umum, bagaimana dengan kehidupannya dirumah yang tidak tampak akan pandangan orang lain, pasti sangat mengerikan.

Jantung bangsa perlu seirama, jiwa juga harus selaras. Pemuda sebagai aset bangsa harus punya visi dan misi kedepan yang jauh. Visi, misi, dan tujuan itu harus diimplementasikan dengan suatu mimpi, dimana mimpi itu terintegrasi dengan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Mimpi itu perlu, suatu mimpi yang akan digapai itu harus fokus, buat relnya, tempuh waktunya, jalan dengan cara yang sesuai, maka tujuan itu akan tercapai. Kalau tidak pemuda, siapa lagi penerus bangsa ini. Siap atau tidak siap bangsa akan ada ditangan kita dengan beban yang berat. Individualisme dan egoisme akan segera membuat bangsa runtuh, kerjasama satu sama lain akan sangat membantu.

Hati yang penuh pengertian, merasa saling mengerti juga merupakan bentuk kesadaran kita sebagai mahluk sosial, dimana kita hidup tidak hanya sendiri. Pemuda yang mengurusi akan kehidupannya saja, maka akan menyesal kelak. Kita harus sadar, pemuda sangat penting sebagai penerus bangsa, tidak hanya menggantikan pendahulu namun ikut mengendalikan sehingga apa telah ditinggalkan oleh nenek moyang kita tetap terjaga.

Banyak cara implementasi agar tongkat estafet dapat berjalan mulus, sebagai pemuda bekal kita harus cukup, artinya bekal semangat, pendidikan, dan keberanian wajib didahulukan. Tanpa pendidikan maka bangsa ini akan mengalami kemunduran, semangat dan keberanian merupakan bumbu untuk membakar pemuda menjadi pemimpin yang dapat diandalkan. Keadaan sekarang janganlah dianggap sebagai bencana, namun cobaan untuk menjadi yang lebih baik. Pemuda harus memulai perjuangan dengan belajar, dengan begitu implementasi untuk menanggung atau memikul nasib bangsa sudah menjadi bagian yang tidak asing.

Mahasiswa yang menjadi intelektual muda harus belajar lewat organisasi yang akan melatih soft skill. Hardskill sewaktu kuliah juga wajib diimplementasikan, sehingga hard dan soft skill saat mencari ilmu di kuliah dapat segera diimplementasikan seusai tamat kuliah. Pemuda harus punya tujuan dan membuat jadwal beberapa tahun kedepan, agar dapat mengintegrasikan aplikasinya dengan tepat. Pemuda wajib berpikir kedepan, membuat Indonesia sejahtera.

No comments:

Post a Comment